Daftar Blog Saya

Minggu, 03 April 2011

suzuki apv



SUZUKI APV GX 2004-2007 test on the water
Tahun 2004, dunia otomotif nasional digemparkan dengan kehadiran Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza. Tapi tak lama berselang pihak Indomobil yang mengageni Suzuki juga mengeluarkan pernyataan, bahwa pada pertengahan 2004 mereka akan meluncurkan APV (All Purpose Vehicle). Konsep yang ditawarkan antara jenis tersebut sama, disain mobil berhidung dengan daya angkut minimal tujuh penumpang dan berharga di bawah Rp100 juta.

Pihak Daihatsu dan Toyota telah menjawabnya dengan angka penjualan yang mencapai 5.000 unit per bulan (termasuk untuk ekspor). Bahkan bagi konsumen domestik, mereka terpaksa harus inden hingga pertengahan tahun depan untuk memperoleh unit yang diinginkan. Kehadiran APV setidaknya memberi alternatif bagi penyuka mobil berhidung dengan harga di bawah Rp100 juta seperti yang ditawarkan Daihatsu dan Toyota. Bahkan, efek inden Xenia dan Avanza juga mempengaruhi konsumen untuk pindah haluan ke APV.

Fenomena Baru
Kenyataannya, konsep mobil seperti disebut di atas sangat diterima masyarakat Indonesia. Tetapi lebih dari itu, kepercayaan internasional untuk memproduksi mobilnya di dalam negeri juga menjadi penggerak roda perekonomian nasional. APV direncanakan akan diproduksi sebanyak 70 ribu per tahun. Dari total tersebut proyeksi ekspornya mencapai angka 30 ribu unit. Kondisi seperti ini menguatkan fenomena baru industri otomotif nasional yang dimulai dengan produksi Xenia dan Avanza.

APV, seperti yang diutarakan Soebronto Laras, president director PT Indomobil Suzuki International, merupakan model baru. Disainnya mengikuti karakter negara-negara di ASEAN walau cocok pula untuk negara di belahan benua lain. Untuk bisa bersaing, maka 4 kriteria harus menjadi dasar pembuatan APV. Keempat hal tersebut antara lain, kualitas, harga bersaing di pasar global, ramah lingkungan, dan memperhatikan aspek keselamatan.

Rencananya, APV masuk masa produksi pada pabrik Suzuki di Tambun, Jawa Barat, Agustus mendatang. Pendistribusiannya baru dilakukan pada September. Namun kiranya para diler Suzuki optimis, bahwa APV akan banyak menyerap pasar kompetitornya walau tidak dipungkiri, bahwa masa inden bisa saja terjadi.

Boxy
Disain APV lain dari kebanyakan MPV lainnya. Bahkan, bisa dikatakan modelnya masuk dalam kategori van. Disain boxy menjadi dasar yang dianut APV. Apa yang menyebabkan mobil ini jadi berbentuk kotak? Salah satu penyebabnya adalah lokasi mesin yang tidak berada di hidung mobil. APV menggunakan format middle engine. Lokasi mesin tepatnya berada di bawah jok pengemudi. Kondisi ini membuat hidung bisa dibuat pesek sehingga ruang kabin dapat dimaksimalkan. Efek lainnya, bodi mobil jadi lebih tinggi.

Apakah konsep di atas menjadi masalah? Dengan tegas Soebronto Laras maupun Aoshima, chief engineer APV, mengatakan tidak. Permasalahan panas dan berisik tidak menjadi kendala pada APV karena peredamannya sudah baik. Bagaimana melewati genangan air? Pihak Suzuki menempatkan air intake setinggi 101cm sehingga risiko air masuk ke saluran pemasok udara dapat diminimalkan.

Format mesin di bawah membuahkan kabin yang lega. Dimensi secara keseluruhan pun lebih besar dari Xenia-Avanza. Sekalipun duduk di bangku belakang, posisi lutut penumpang belakang masih bisa leluasa. Hanya saja bagi pengemudi dan penumpang depan, kabin yang ‘dimajukan’ membuat rumah roda menyembul di kolong dasbor. Posisi kaki pun harus dimiringkan ke sebelah dalam.

Disain boxy memberi warna baru mobil penumpang di Indonesia. Tampaknya tren seperti ini kembali mencuat belakangan ini, sebutlah sebelumnya Indomobil juga meluncurkan Nissan New Serena yang tampak seperti Volkswagen Caravelle, atau di pasar mobil impor dari importir umum yang tengah ‘dibanjiri’ permintaan Toyota Alphard atau Nissan Elgrand.
Harga Dan Mekanikal
Suzuki APV mempunyai 4 varian yang dibedakan berdasarkan fasilitasnya dengan 9 pilihan warna metalik (silky silver, cool black, champagne beige, twilight blue, shining red, cactus green, dark silver, bronze brown, turquoise). Dimulai dari tipe GX, GL yang berkapasitas 8 penumpang, GA dan GE dengan kapasitas 7 penumpang. Kisaran harga yang diberikan berdasarkan kelengkapannya mulai dari Rp85 juta- Rp115 juta (on the road 2004-2005).

Sekalipun harganya bervariasi, ditinjau dari kapasitas mesin yang diberikan semuanya sama. Suzuki memberi mesin G15A berkapasitas 1.500 cc. Mesin berkonfigurasi segaris empat silinder dengan 16 katup tersebut menggunakan sistem multi point injection, distributorless ignition. G15A merupakan mesin yang sama dengan mesin milik Suzuki Carry. Bedanya terdapat pada kepala silinder, katup yang ada di Carry berjumlah 2 per silinder. Begitu juga dengan sistem bahan bakarnya, dimana Carry masih mengandalkan karburator. Tentu dari spesifikasi seperti ini tenaga APV lebih besar dengan keluaran 67 kW pada 6.000 rpm dan torsi sebanyak 122 Nm pada 3.000 rpm. Ada sedikit perbedaan pada APV ekspor. Mesin 1.500 cc tidak digunakan dan sebagai gantinya Suzuki memilih mesin 1.600 cc.

Suzuki tidak menampilkan varian bertransmisi otomatis pada APV seperti yang pernah diutarakan. Transmisi manual dengan 5 tingkat kecepatan menjadi satu-satunya pilihan yang ada.

Proyek Kamuflase
Lantas bagaimana nasib Suzuki Every? Seperti pernah disinggung, Every hanya tersedia 500 unit saja. Ya cuma sebanyak itu pula yang dijual. Bisa dikatakan Every merupakan proyek kamuflase untuk menutupi gencarnya pemberitaan kehadiran APV. Bahkan, ada yang mengatakan Every adalah APV atau setidaknya cikal bakalnya. Secara bentuk memang terlihat ada bedanya. Tetapi format mesin di bawah dan hidung pesek ada di kedua mobil tersebut. Suzuki APV (All Purpose Vehicle) is Suzuki's budget MPV designed in Japan and assembled in Indonesia by PT. Indomobil Suzuki International (a subsidiary of Suzuki).
At November 2007, Suzuki released the improved APV named APV Arena (APV Type II in some countries). It offers more luxurious features with the Luxury/SGX type as the flagships (captain seat version). Not just doing some facelift in exterior but also the interior is changed as well an improvement in engine performance.
The APVs are exported to countries like Australia, Algeria, Aruba, Chile, Dominican Republic, Malaysia, Singapore, Brunei, Pakistan, Thailand ,Philippines,Africa, America latin, north american, Saudi arabian, India, Pakistan, New zealand. and the price of the new suzuki apv is Rp 85 million for the lowest type - 180 million for the highest type (luxury
SUZUKI APV ARENA SGX LUXURY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang bijak,, bagi komentar berunsur sara maka saya langsung hapus